huru-hara si Nied

kisah-kisahku yang kadang lucu, memalukan, haru, tapi lebih sering garing kayak kerupuk... 

  • pengalaman pertamaku nonton di bioskop pada saat awal masuk kuliah, bersama sang penggagas kaka tingkatku satu kost yang mirip Iis Dahlia (katanya) yang suka menghasut dan ngajarin kami yang masih lugu dan polos tentang hal-hal yang di haramkan waktu di pondok dulu *hehehe, piss ka...,* dengan secara mendadak entah rayuan setan dari tubuh siapa, di tengah teriknya matahari aku, ka Iis Dahlia dan solmetku Fitria dengan semangat joeang berangkat menuju bioskop untuk mengejar si leonardo dicaprio dan Kate Winslet * tau kan judul pilem mereka. sesampainya di TKP, ka Iis dahlia membeli tiket. sementara kami si duo culun hanya berdiri di sudut pintu *emang pintu ada sudutnya !!?. setelah transaksi maka kami di antar oleh si mbak yang jaga loket *bener gak tuh loket namanya*... untuk masuk studio. berhubung pilem dah mulai diputar berarti lampu di matikan toh! kami berjalan mengikuti si mbak yang membawa senter. aku memegang tangan fitria yang ku rasakan dingin berkeringat *kok gugup sich... santai ajah lagi*. tiba-tiba pas masuk pintu menuju ruang duuduk, dengan serta merta fitria berteriak kaget melihat layar raksasa di depan kami,howwwaaaaa... sontak saja aku yang rada-rada latah ikut kaget juga *noraknyaaaaaaa*. ka Iis Dahlia memberi isyarat hush-- jangan -- udik, dengan mencubit lenganku. kami melanjutkan berjalan mengikuti mbak pembawa senter menuju kursi yang sudah di bayar. tetap dengan bergenggaman tangan kami melangkah, dan... karena gelap di sekeliling, kami berjalan sambil meraba-raba... oow oowww.. kami memegang kepala para penonton. sekali lagi tanpa peringatan, fitria kaget dan berteriak dan *lagi*, latahku kumat !! para penonton yang khusyuk bergumam pada kami " sst, sst, " . akhirnya,,, sampailah kami di kursi duduk dgn tetap berpegangan tangan.... oh So swett. akhirnya si culun terkontaminasi. astaghfirullah... udah melanggar dosa. ampuni santrimu ini Mualim, kami sudah mengkhianati ajaran kalian.     

  •  Pulang ke kost dengan muka kusut karena capek dan lapar, aku dan ieyha berencana untuk mengumpulkan recehan buat sebungkus indomie dan telur, menu makan siang *tar malam bobo cepat ya nduk biar ga sempat kelaparan*. Melepas lelah sambil leyeh leyehan di depan pintu kamar, tiba-tiba ka Iis Dahlia membuka pintu kamarnya , “aku pengen pulang kampung loh rasanya ‘. “kapan” tanya ieyha. “hari ini sich rencananya” jawabnya dengan bimbang. “ya sudah, pulang ajah .. tar menyesal kalo di tahan-tahan niat mulia ingin jumpa orang tua, mumpung mereka masih hidup” kataku bijaksana. *amboyyyyy, padahal ada udang di balik batu*. Diam-diam ieyha melirikku seolah-olah berkata ; nid—kamu—ngincar–- sarden—kan??? .*qiqiqiqiqix.... bejat!   Akhirnya setelah susah payah kami membujuk untuk pulang aja, ka Iis menyerah, ‘ya sudah, aku pulang. Tapi aku tetep ragu lho, apa masih ada taksi jam segini ?”. katanya sambil bercermin *beliau ini emang wanita pesolek narcis akut*. “aku harus buru-buru neh “ sambungnya lagi sambil bergegas ganti pakaian. Kami memperhatikan tingkahnya. Tiba-tiba, “oh ya, tuh aku tadi masak nasi sama sarden sayang kalo gak dimakan, makan yah... tuh di bawah tudung “. Akhirnya.... pucuk di cinta ulam pun tiba. Kami tersenyum riang dan bahagia *bye bye mie dan telor...Tapi jangan sampai ketahuan napsu dunk... “ kami tadi udah makan di kopma, masih agak kenyang sich “ kataku munafik. “ buat makan malam aja, klo gitu “ kata ieyha cepat menyambar. “ terserah aja, tapi di makan ya, sayang kalo basi” katanya. “ya udah anak-anak... kaka pergi dulu, salamu alaikum “ pamitnya dengan anggun, *calon guru gitu lochhhh*. “ hati-hati kak......”. yessssssss.......  Hmmm,, tapi tenyata siapa yang tahu taqdir selanjutnya ?? tiba-tiba.... “assalamu alaikum, nidaaaa... ieyha... kaka gak jadi pulang “ . buru-buru aku nongol depan pintu, “napa gak jadi kak???”. “ hatiku berat, lagian udah gak ada taksi, daripada aku menunggu yang tak pasti mending ku batalkan saja, tar sabtu depan aja pulang”. Jawabnya sambil masuk kamar buat ganti baju. “ eh, sardenku tadi belum dimakan kan?? “. Tanyanya sambil melongok jendela. Oh noooooooooo..... hatiku mencelos, benar dugaanku!!! Dia pasti mengambil miliknya. “tuh, masih utuh kok. Belum di sentuh” sahut ieyha agak mangkel. “sini, aku lapar!”. Perintahnya *kau sangka iyemkah kami ????* Cepat-cepat kami masuk kamar buat ngumpulin receh.... "yuk nid, kita jalan". warung.... im coming !!!! sementara pasukan dalam perut ribut berkeroncong ria *makan...makan....makan... kami kelaparan.   


  • jelang mengikuti hari pertama plonco di kampus, adalah saat saat yang menegangkan bagiku dan iyha. tidur gak bisa nyenyak karna takut terlambat bangun. baju yang udah  di setrika rapi tergantung di belakang pintu, perlengkapan buat kami bawa besok udah siap di samping pintu, sepatu dan kaos kaki siap menanti di depan pintu. *serba pintu...qiqiqiqx*. tepat pukul 03 dinihari kami udah bangun tuk mandi dan bersiap2 go to kampus, blok sebelahpun terdengar heboh karna mahasiswi baru semua harus prepare. gak mau dong hari pertama udah kena hukuman. selesai mandi kamipun menunggu waktu buat sholat subuh sambil ngobrol tentang gimana hari yang akan kami hadapi. iyha udah siap pake mukena dan duduk di atas sejadahnya *solmetku ini emang suka takut yang berlebihan atas sesuatu yang belum terjadi*, aku mah masih santai ajah rebahan di atas kasur, mataku masih ngantuk sebenarnya tapi karna magnet  ketakutan telat iyha kuat banget, aku jadi ikut resah juga. iyha ngobrol denganku sambil memegang topi purunnya dan meletakkan di atas kepalanya, tema obrolan kami subuh ini beragam, dari rasa dag dig dug menghadapi ploncoan, menggosip teman, menghibah, memfitnah, dan rencana berburu para pria jomblo yang senasib dengan kami. seru banget sepertinya.... tak lama azan subuh berkumandang, iyha bergegas berdiri untuk melaksanakan sholat. "cepetan nid, tar kita telat" suruhnya. "hmmm..." sahutku, tapi masih tak bangun dari kasurku. iyha sudah dalam ritual sholatnya saat ku lihat ada yang aneh di kepalanya. olala.... udah chemistry banget atau gugup akut dirimu yha.... aku menahan tawa sambil bergegas mengambil cermin besar untuk ku letakkan di depannya. dia melirik..... dan 1 2 3... huahahahahahahahahahahahah nida bodohhhhhh.... teriaknya sambil melempar topinya. dasar kurang asemmmmm..... ngakak kami membahana di subuh buta. setelah siap semua aku dan iyha bergegas berangkat ke kampus melewati jalan dengan jembatan papan kecil  lengkap dengan atribut topi, gantungan nama, dan tas purun. pas melewati jembatan kecil itu tiba-tiba di tengah kegelapan, "ayo, cepet jalannya!!! jangan seperti penganten". sebuah suara ngebass membuat jantungku hampir meloncat keluar dan teriak kaget hwuaaaaahh dari mulutku dan iyha berbarengan tak terkontrol hingga membuatku terpeleset, otomatis  basahlah sepatu dan kaos kakiku plus sebagian rok bagian bawahku. sialan !!!!! sumpah serapah merentet keluar dari bibir seksiku. andai ku tahu siapa dirimu yang di kegelapan itu !!! udah ku maki-maki tauuuuu. "yang sabar ajah nid, anggap buang sial... makanya jangan ngetawain aku nyang lagi khusyuk"..... terserah apah katah muh lahhhhhhhhhhh